Skip to main content

Cerpen Momo Girang

Hallo teman-teman, aku ini Momo Girang. Tentu kalian udah tahu aku ini siapa, ya, aku pacarnya Jimi Jagger. Kalian udah baca ceritanya Jimi kan? Kalian jangan bilang namaku itu ngaco ya. Nama Momo Girang itu sebenarnya cuma nama ejekanku, jadi temen-temenku suka meledekku dengan sebutan Momo Girang. Nama asliku itu  bagus banget, nama asliku itu Monica Ayu Larasati, yang diplesetkan oleh Jimi jadi Monica Ayu Lara Ati, (lara ati itu artinya sakit hati) brengsek emang Jimi. Sebelumnya Jimi juga ngga tau nama asliku, di awal pertemuanku sama dia, aku sengaja nyebut namaku itu  Momo Girang, bukan Monica. Biarin deh jelek, soalnya aku takut aja dipelet kalo aku menyebutkan nama asliku, apalagi dikasih nama panjang. Tapi berhubung sekarang aku udah pacaran sama Jimi, aku kasih tau deh namaku yang asli.

 

Di sini aku sedikit bingung kalo menceritakan tentang diriku sendiri, tapi aku coba-coba ya. Aku mulai deh, kedua orang tuaku dikasih dua anak, dan aku anak pertama. Aku dan adikku selisih dua tahun saja, aku lahir 2002, dia lahir 2004. Adikku juga berjenis kelamin perempuan, namanya itu Nicken Saraswati, anaknya imut, tapi nyebelin. Dan aku ini ya perempuan seperti pada umumnya, yang suka makan seblak, pokoknya aku suka makan, tapi bukan makan teman. Kalo menurut Jimi, aku ini perempuan yang hampir punah, dia bilang kaya gitu cuma karena aku ngga mainan Tik-Tok, aku ngga suka aja sih, apalagi suruh goyang-goyang,  sorry ya. Kalo di rumah aku lebih suka baca buku sama main gitar, belakangan aku lagi baca buku “perempuan di titik nol” karya Nawal El Sa’adawi. Kalo mata udah cape, aku lanjut main  gitar, lagu-lagu yang biasa aku mainin itu lagunya Elvis Presley, Frank Sinatra, Paul Anka, sama Joan Baez. Kalo dari Indonesia aku suka mainin lagu-lagunya Koes Plus, D’loyd, Chrisye, Franky Sahilatua, Gombloh, Iwan Fals, Pance Pondaag, terus Nicky Astria sama Atiek CB. Entah kenapa aku malahan lebih tahu lagu-lagu jadul, ketimbang lagu-lagu sekarang ini. Ya aku denger lagu-lagu sekarang cuma sekilas-sekilas aja, itu pun kalo aku lagi nongkrong di di kedai kopi, kalo di  rumah  ya sama sekali ngga dengerin. Oh iya, aku juga suka nonton film, dan mengetahui aku suka yang jadul-jadul, kemarin aku disaranin dua film 70an oleh Jimi, yang pertama itu “yang muda yang bercinta” pemerannya W.S. Rendra sama Yati Octavia, terus yang kedua “Ali Topan anak jalanan” pemerannya Junaedi Salat, sama Yati Octavia. Tonton deh sana, filmnya beres deh, ngga kaya film percintaan sekarang ini.

 

Kira-kira segitu aja ya perkenalanku. Sekarang aku mau cerita tentang setelah aku pacaran sama Jimi. Udah tiga bulan aku pacaran sama dia, entah pelet apa yang dia pakai, sehingga aku ini bisa kecantol. Tapi ya, ada aja orang yang ngga suka sama hubunganku dengan Jimi, salah satunya itu temenku, pas itu aku ngobrol sama dia, begini obrolannya,

“Monic, kamu masih  sama si Jimi itu?”

“Masih dong, kenapa?”

“Kamu tu ya, mau-mauan aja diporoti sama pengangguran itu.”

“Aku ngga merasa diporoti kok.”

“Ya itu karena kamu udah dikelabui sama dia.”

“Sembarangan kamu. Dia ngga moroti aku, kadang dia juga yang bayarin kok, pokoknya gantian deh, kadang dia kadang aku.”

“Tapi kamu hati-hati aja ya Nic.”

“Hati-hati gimana?”

“Ya dengan penampilannya dia yang kaya gitu, aku khawatir, barangkali kamu dirusak, kalo udah dirusak terus kamu ditinggal gitu aja gimana?”

“Kamu cerewet banget ya.”

“Aku sebagai temen kamu cuma ngingetin, ini bentuk peduliku sama kamu Nic.”

“Ya ya ya.”

Dia memang sering kaya gitu, ngomongnya peduli tapi ternyata omong kosong. Dulu dia juga pernah kaya gitu, tau-taunya dia juga naksir sama cowoku yang dulu. Banyak orang munafik memang sekarang ini. Mengingat omongannya dia yang kaya bebek makan karet, yang juga sering ngejelekin Jimi, aku mau bilang sama kalian, kalo kita itu ngga bisa langsung menghakimi orang seperti Jimi itu, kita haru berteman dengannya, dan ngobrol bareng. Bahasanya itu, “jangan menilai buku dari covernya doang.” Jimi orangnya baik kok, aku juga merasa aman-aman aja kalo lagi sama dia, dia itu koyol, tingkah lakunya bikin aku ketawa terus. Bagiku, dia itu cowo paling ganteng, tapi kalo dijejerin dengan tikus got sama kodok sawah. Oh, iya, ada satu tingkahnya yang terus-terusan aku ingat. Nah ceritanya itu aku main ke rumah dia, dan tiba-tiba dia ngasih fotonya dia yang udah dicetak, dan di belakang fotonya dikasih tulisan begini, “Momoku yang kenes, ini fotoku buat kamu, pajanglah di kamar kamu. Tapi jika suatu hari kamu membenciku, pajanglah fotoku ini di dapurmu, pasti tikus-tikus di rumahmu bakal takut ngeliat fotoku ini. Atau pajanglah fotoku ini di W.Cmu, pasti fotoku ini bakal mirip sama tai yang keluar dari anumu itu. Sudah ya, I love you full.” Aku cuma cengar-cengir pas baca tulisan itu, yo kok  kepikiran sampe situ ya. Dan setelah ngasih foto itu, dia bilang begini, “ kamu ngga usah ngasih apa-apa buat pajangan di kamarku. Toh pas aku masuk ke kamarmu aku itu sempet nyuri kutangmu itu, dan sekarang aku jadiin pajangan di tembok kamarku, aku tempel di samping poster John Lennon.” “Astaga Jimi, ada-ada aja ya tingkahmu ini.”  Dengan rasa  kesal dicampur ngakak, aku pun menonjol kepalanya, dan dia cuma ketawa. Setelah aku tonjol kepalanya, aku cium bibirnya yang bau kretek itu, lalu aku berkata, “Makasih ya fotonya.”

 

Biasanya, kalo kami mau ketemu itu aku yang nyamper ke rumah dia, soalnya dia ngga punya motor, makanya aku yang nyamper ke dia. Aku sendiri ngga mempermasalahkan hal itu, aku bukan cewe yang maunya dijemput, terus tinggal santai make up, sambil menunggu jemputannya dateng. Tapi, minggu kemarin tumben-tumbenan dia dateng ke rumahku tanpa dijemput. Dia ke rumahku bukan pake motor, tapi pake sepeda, sepeda yang pas ayahku lihat, ayahku bilang, “Monic, sepedanya Jimi persis kaya sepedanya ayah pas SD.” Kalau mau tahu sepedanya Jimi itu kaya apa, kalian bisa search di google dengan kata kunci “Schwinn fair lady” setelah itu akan muncul foto-foto sepeda yang modelnya kaya sepedanya Jimi. Nyentrik memang sepedanya, pas buat santai. Setelah kupersilahkan dia duduk di halaman rumahku, lalu aku menawarinya minum,

“Jimi, kamu mau minum apa?”

“Seperti biasa Momo, kopi item campur dua butir Excimer, hehehe.” Temen-temenku yang juga duduk di halaman rumahku pada menggelengkan kepala, ketika  mendengar ucapannya Jimi. Kebetulan temen-temenku lagi pada main di rumahku, termasuk temenku yang sering ngejelekin Jimi. Setelah itu Jimi ngomong lagi,

“eh, engga ding. Aku becanda. Aku  bersih kok tenang, aku cuma mabuk, bukan mabuk amer, tapi mabuk susu Dancow hehehe.”

“Jadi ini mau minum apa?”

“Terserah kamu deh. Minum racun juga ngga papa, asal kamu juga ikut minum, biar kaya Romeo Juliet versi Tegal, hehehe.”

“Apa dong?”

“Kopi item aja deh.”

Oh, ya, Jimi kan nyebut kata Excimer kan,  nah Excimer itu nama obat buat orang yang kena gangguan jiwa. Obat itu sering dikonsumsi secara ilegal oleh kebanyakan anak muda, ya sekedar buat penenang doang. Tapi, aku yakin Jimi ngga make obat itu, aku percaya. Kalau pun Jimi make, aku bakal marahin dia habis-habisan, aku berhak akan itu. Saat aku mau ke belakang buat bikin kopi, dia bilang begini, “Momo, pinjem gitarnya sini, aku mau nyanyi.” Aku kasih itu gitar, dan dia mulai memainkan lagunya Black Sabbath yang judulnya “paranoid” dia menyanyikannya dengan suara yang mirip kambing mau disembelih. Pernah denger kan suara kambing mau disembelih? Nah itu suaranya Jimi kalo lagi nyanyi. Dan itulah Jimi, pacarku yang unik itu, yang tingkahnya bikin aku ketawa terus.

 

Sampai di sini aja ya ceritanya, aku mau tidur, soalnya besok aku mau ke pernikahan temenku. Oh, ya, mau ghibah bentar ya. Jadi temenku itu dipaksa nikah oleh warga. Ceritanya ada beberapa warga yang memergoki temanku yang lagi mesum dengan pacarnya, salah sendiri sih mesum di semak-semak. Jadi pernikahannya itu atas dasar paksaan warga. Akhirnya mereka nikah, dan dibikin acara yang sangat sederhana, ya buat pantes-pantes aja gitu. Dari sini kita bisa tahu, bahwa sekarang jodoh itu bukan di tangan Tuhan, tapi di tangan warga, coba aja kalian mesum terus ketahuan warga, pasti kalian bakal dipaksa nikah oleh warga yang memergoki kalian. Dan parahnya lagi ya, pacar temenku itu ternyata anak dari kyai yang dihormati sekali di desanya. Aku jadi ngga habis pikir gimana perasan tu kyai, pusing banget pastinya. Udah ya ghibahnya, segini aja deh. Bye bye, muach.

 

 

-M.F. Ading

12 Januari 2022

Tegal

 

Buat temen-temen yang mau ngritik atau ngasih saran, atau ngasih ciu, silahkan dm instagramku @m.f.ading

Wonderfull, wonderfull.

Comments

Popular posts from this blog

KUBURAN IBU

Di kuburan ibu tak ada lagi taburan bunga-bunga, hanya ada daun-daun kering berserakan yang jatuh dari pohon. nama ibu di nisannya telah tertutup tanah-tanah kering yang melekat di nisan ibu. Maafkan anakmu ini bu, yang datang sebulan sekali, setiap jum'at kliwon. maafkan anakmu ini bu, yang jarang mengirimkan doa untukmu, sholat pun aku jarang. ibu, aku tahu kau sedang menangis melihat anakmu seperti ini. pesanmu telah disampaikan bapa kepadaku bu, tapi tak pernah aku turuti. bu, bukankah kiriman doa itu untuk menerangi kau di dalam kubur, tapi bagaimana aku ini, yang jarang mengirimkan doa untukmu, kau pasti di sana merasakan kegelapan. kau pasti iri dengan yang lainnya, yang kuburannya sering dijenguk. jangan menangis lagi bu, insyaallah aku akan sering-sering datang ke kuburanmu, aku akan sering-sering mengirimkan doa untukmu, aku akan membersihkan daun-daun kering yang berserakan di kuburanmu aku akan membersihkan tanah kering yang melekat menutupi namamu di nisanmu, aku...

DERMAGA SILAM

Kasihku, kita telah lama duduk di dermaga silam, menanti perahu yang menjadikan kita layu dan membawa kita berlayar. kita telah jenuh mendengar dusta menyanyikan romansa mawar merah. Kasihku, sebentar lagi langit memerah, dan perahu yang menjadikan kita layu akan datang membawa kita berlayar. rayakan dengan bahagia kasihku, seperti saat kita mekar. kasihku, sebentar lagi kita akan mendapatkan apa yang sebenarnya keabadian, dan tak ada lagi dusta menyanyikan romansa mawar merah. Kasihku, kita akan singgah di padang sana, di sana semua akan bermekaran kembali, dan di sana tak ada satu pun muka bermuram durja. Ading. 11 Juni 2019