Hallo ma fren, kenalin namaku ini Jimi Jagger, orang tuaku ngasih nama itu karena mamihku suka sama Jimi Hendrix, dan papihku suka sama Mick Jagger. Dari namaku saja kalian sudah tau bahwa namaku itu rock n roll banget. Umurku sekarang 20 tahun, masih muda memang, dan kata yang tua, yang muda itu berbahaya, katanya sih. Baiklah, aku mau lanjut memperkenalkan siapa aku ini, nah rembutku ini gondrong, seperti kebanyakan teman-temanku, tapi gondrongku beda, gondrongku ini gaya shaggy. Kalo kata temanku itu, “semua orang pernah muda, tapi tidak semua orang pernah gondrong.” Betul memang omongannya. Kemana-mana aku selalu memakai kaos extra small, dengan leather jaket, celana jeans belel, dan sepatu kucel ngga ada merknya. Semua musik aku dengerin, dari Reggae, Hip-hop, Folk, Punk, Psychedelic, dan tentunya Rock. Semuanya aku suka, kecuali musik DJ, bikin pusing kepalaku. Dan aku juga ngga suka lagu ambyar, bikin orang nangis melulu, tai deh pokoknya. Setiap malam sampai pagi buta, aku hanya nongkrong-nongkrong saja, maklum lah pengangguran. Tapi aku masih punya usaha buat nyari duit, salah satunya dengan cara jualan baju dengan sistem pre order, maklum lah ngga punya modal hehehe. Baju yang aku jualin itu designnya dari karya-karyaku sendiri, baik lukisanku, mau pun puisiku, gini-gini juga aku seniman lho. Tapi ya, kalau lagi sepi itu pusingnya minta ampun, buat beli rokok aja susah banget, malahan baru bisa ngrokok itu kalau ikut tahlilan di tetanggaku. Keadaan seperti itulah yang bikin aku kadang berdoa agar tetanggaku itu ada yang meninggal setiap harinya, biar aku bisa ikut tahlilan dan dapat rokok, terus biar ngga ada tetangga yang ngomongin kejelekanku ini. Eh ngga ding, aku ngga sejahat itu, aku ini orangnya baik banget, sumpah deh demi Tuhan atau demi hantu.
Nah ma fren, biar pun aku nganggur-ngangguran begini, aku juga punya pacar lho, yang cantiknya mirip Anya Geraldine. Nama pacarku itu Momo, nama panjangnya Momo Girang, hush, jangan samain pacarku sama tante girang yang lupa umur itu, jelas beda dong. Pacarku itu juga baik banget padaku, dia masih perawan ting-ting, dan dia ngga peduli walau pun aku pengangguran begini. Dan kata siapa kalo yang ngganggur itu ngga bisa pacaran? Buktinya aku ini. Malahan ya, temanku yang pekerja keras, yang duitnya banyak, dia masih saja jomblo dari sd, setiap malamnya hanya bisa onani doang, kasian ya, memang. Tapi inilah dunia, susah ditebak, hari ini hitam, besok bisa saja putih, pokoknya dunia sudah gila, dan kita harus menghadapinya dengan kegilaan juga.
Awal pertemuanku dengan pacarku itu ketika aku lagi nongkrong di kedai kopi milik temanku, aku memang sering nongkrong di situ. Nah, ketika itu dia lagi duduk sendirian di tempatnya, dan nampaknya juga ngga lagi nunggu siapa-siapa, memang lagi pengin sendiri aja kali. Aku hampirilah dia itu, niat awalnya sih cuma mau minjem korek, karena aku lihat dia juga lagi ngrokok. Kamu kalo liat cewe ngrokok jangan kaget, jangan kampungan deh kamu. Plis ya, iya deh. Aku hampirilah dia, dan ini percakapannya,
“hallo non, boleh minjem koreknya?”
“Oh iya ini.”
“Makasih hehe.”
“Oke.”
Setelah itu aku langsung saja duduk di hadapannya tanpa permisi, persetan sopan santun, sebab sopan santun hanya buat penyair tua hehe. Aku ajaklah dia ngobrol,
“eh non, aku kira orang yang betah sama kesendirian sama kesepian itu cuma M.F. Ading lho.”
“Biasalah ini, eh siapa M.F. Ading?”
“Masa non ngga kenal, jangan kampunganlah.”
“Beneran ngga kenal.”
“Ah kamu ini memang bener-bener kampungan.”
“Siapa sh? Artis tik-tok?”
“Bukan!”
“Selebgram?”
“Bukan!”
“Bencong?”
“Bukan!”
“Pelaku pencabulan?”
“Jahat banget, bukanlah.”
“Terus siapa dong?”
“Dia penyair.”
“Oh, Cuma penyair.”
“Iya, tapi bukan penyair seperti pada umumnya.”
“Alasannya?”
“Dia sinting. Dia suka baca puisi di W.C sama di kuburan. Cita-citanya pengin kaya Jim Morrison sama Patti Smith, penyair rock n roll. Dan dia ingin lebih nakal dari Remy Sylado.”
“Menarik ya, unik.”
“Bukan Cuma itu tok, dia pengin pacaran sama Rintik Sedu, dan pengin ngasih racun tikus ke penyair-penyair mapan yang menutup matanya dari keadaan di luar. Terus dia pengin mati muda di usia 27 tahun, bego emang.”
“Astaghfirullah.”
“Sekarang lupainlah orang sinting itu. Ohya namamu siapa?”
“Momo, nama panjangnya Momo Girang.”
“Lucu ya, kalo aku ini Jimi Jagger.”
“Bagus juga.”
“Eh, bagi-bagilah nomer Whatsapmu sini”
“Buat apa?”
“Memangnya Whatsapp buat apa?”
“Hmm, baiklah. Ini catet sendiri.”
Dan setelah itu kami sering ngobrol di Whatsapp, sampai sering ketemu, sampai akhirnya pacaran, dan sampai kawin-kawinan. Dan di malam ini, dengan baju extra small, celana jeans belel, sepatu kucel yang ngga ada merknya, aku berdiri di depan rumahku, lagi nunggu pacarku itu. Katanya dia mau kesini, mau minta anter beli buku di pasar malam dekat alun-alun kota Tegal. Nah, lihat, sekarang aku mau jalan sama dia, kamu yang jomblo jangan iri ya, stok sabun di rumah masih kan?
Wis yo, aku mau jalan dulu. Bye, bye, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
-M.F. Ading
10 Januari 2022
Tegal.
Comments
Post a Comment