Di losmen yang terbilang kumuh, seorang pelacur terkapar mati dengan penuh darah, seprai yang aslinya putih bersih menjadi merah, karena darah yang terus berkucuran dari leher dan vaginanya. Kemungkinan besar ia dibunuh dengan ditikam lehernya dan vaginanya dengan pisau, karena ada pisau tergeletak di lantai, ya barangkali jatuh dari pembunuhnya saat hendak kabur. Menurut penjaga losmen: ada lelaki yang lari kalang kabut, dengan muka sedikit ketakutan, dan bukan salah penjaganya bila tak menangkap, karena siapa yang tahu bahwa lelaki yang tadi lari itu habis membunuh.
Pelacur itu memang terbilang sangat cantik, hingga tak jarang lelaki menyewanya. Tapi baru kali ini ada yang berani membunuhnya, entah apa tujuannya. Hmm pelacur yang malang. Syukurlah, polisi segera datang, untuk menindaklanjuti kasus ini, dan semoga cepat selesai.
Keesokannya, pelacur itu hendak dikebumikan, tapi malangnya lagi, orang-orang hanya sedikit yang datang, karena terlalu benci dengannya yang dituduh ahli neraka dan pembawa bencana. Betapa malangnya.
Seminggu sudah pelacur itu mati, tapi siapa pembunuhnya belum terungkap juga, barangkali terlalu sulit.
Sudah berminggu-minggu berbulan-bulan, seakan lenyap kasus ini, dan tidak ada kabar lagi dari kepolisian. Tapi ada salah satu teman dekatnya yang juga melacur bersama.
"Bagaimana polisi, kasus belum juga terungkap, bisakah untuk ditindaklanjuti lagi?" ucap temannya.
"Baik, saya akan usahakan lagi" jawab polisi.
"Baik, saya akan usahakan lagi" jawab polisi.
Sebagai teman dekatnya, ia sangat merasa bersedih, karena kehilangan untuk selamanya. pelacur itu dikenal sangat baik hati.
"Setahuku pelacur itu melacur untuk membeli obat ibunya yang telah lama terkena penyakit, tapi orang-orang di sekitaran rumah hanya memandang apa yang ia kerjakan, tanpa memandang niatnya menjadi pelacur. Ya memang masyarakat kita lebih suka memandang dari luarnya saja, misalnya memandang dari sampulnya, tanpa memandang isinya" ucap temannya.
Setelah lamanya menunggu kabar dari kepolisian, saat pagi hari, temannya mendapat kabar baik dari kepolisian, katanya pembunuhnya sudah tertangkap, temannya sangat senang mendapat kabar itu, tapi masih tidak bisa melupakan kepergian pelacur itu. Dan setelah diinterogasi, lelaki itu mengatakan bahwa dirinya disuruh oleh salah satu seseorang, dan katanya klo berhasil membunuh, akan mendapatkan uang yang banyak, sehingga lelaki itu tergiur untuk membunuh pelacur itu. Dan setelah diselidiki lagi, ternyata yang menyuruh itu salah satu tetangga pelacur itu.
"Tetangga itu memang sangat benci pada almarhum semasa hidupnya, dan juga tak jarang melempar makian kepada almarhum, membuat almarhum sangat bersedih. Almarhum sering bercerita kepadaku" ucap temannya
Betapa bersedih temannya mengetahui siapa dalangnya. "Bukannya merangkul dan menjadikan almarhum lebih baik, malah sebaliknya" Ucap temannya lagi.
Dan temannya berjanji akan sering berdoa dan datang ke kuburan pelacur itu, supaya tenang di alam sana, dan semoga diampuni segala dosa, baik sengaja maupun tidak, semoga juga ditempatkan di surga paling indah, amin.
M.F. Ading
Comments
Post a Comment