Skip to main content

Posts

Showing posts from 2019

Cerpen "Terbunuhnya Seorang Pelacur"

Di losmen yang terbilang kumuh, seorang pelacur terkapar mati dengan penuh darah, seprai yang aslinya putih bersih menjadi merah, karena darah yang terus berkucuran dari leher dan vaginanya. Kemungkinan besar ia dibunuh dengan ditikam lehernya dan vaginanya dengan pisau, karena ada pisau tergeletak di lantai, ya barangkali jatuh dari pembunuhnya saat hendak kabur. Menurut penjaga losmen: ada lelaki yang lari kalang kabut, dengan muka sedikit ketakutan, dan bukan salah penjaganya bila tak menangkap, karena siapa yang tahu bahwa lelaki yang tadi lari itu habis membunuh. Pelacur itu memang terbilang sangat cantik, hingga tak jarang lelaki menyewanya. Tapi baru kali ini ada yang berani membunuhnya, entah apa tujuannya. Hmm pelacur yang malang. Syukurlah , polisi segera datang, untuk menindaklanjuti kasus ini, dan semoga cepat selesai. Keesokannya, pelacur itu hendak dikebumikan, tapi malangnya lagi, orang-orang hanya sedikit yang datang, karena terlalu benci dengannya yang dituduh...

KUBURAN IBU

Di kuburan ibu tak ada lagi taburan bunga-bunga, hanya ada daun-daun kering berserakan yang jatuh dari pohon. nama ibu di nisannya telah tertutup tanah-tanah kering yang melekat di nisan ibu. Maafkan anakmu ini bu, yang datang sebulan sekali, setiap jum'at kliwon. maafkan anakmu ini bu, yang jarang mengirimkan doa untukmu, sholat pun aku jarang. ibu, aku tahu kau sedang menangis melihat anakmu seperti ini. pesanmu telah disampaikan bapa kepadaku bu, tapi tak pernah aku turuti. bu, bukankah kiriman doa itu untuk menerangi kau di dalam kubur, tapi bagaimana aku ini, yang jarang mengirimkan doa untukmu, kau pasti di sana merasakan kegelapan. kau pasti iri dengan yang lainnya, yang kuburannya sering dijenguk. jangan menangis lagi bu, insyaallah aku akan sering-sering datang ke kuburanmu, aku akan sering-sering mengirimkan doa untukmu, aku akan membersihkan daun-daun kering yang berserakan di kuburanmu aku akan membersihkan tanah kering yang melekat menutupi namamu di nisanmu, aku...

DERMAGA SILAM

Kasihku, kita telah lama duduk di dermaga silam, menanti perahu yang menjadikan kita layu dan membawa kita berlayar. kita telah jenuh mendengar dusta menyanyikan romansa mawar merah. Kasihku, sebentar lagi langit memerah, dan perahu yang menjadikan kita layu akan datang membawa kita berlayar. rayakan dengan bahagia kasihku, seperti saat kita mekar. kasihku, sebentar lagi kita akan mendapatkan apa yang sebenarnya keabadian, dan tak ada lagi dusta menyanyikan romansa mawar merah. Kasihku, kita akan singgah di padang sana, di sana semua akan bermekaran kembali, dan di sana tak ada satu pun muka bermuram durja. Ading. 11 Juni 2019

Cerpen "Pacarku Penyair"

Pacarku bernama joni, yang aku juluki dengan ikan geladak. dia penyair muda. berpenampilan yang kucel dan berambut gondrong, meskipun kucel tetapi dia mempunyai sikap yang lembut, aku kira dia mempunyai sikap yang kasar, ah aku ini, memandang dari penampilannya saja. jangan salah, dia meluluhkan hatiku bukan dengan puisinya, dengan sikap dia yang lembut membuat hatiku luluh, berbeda dengan mantan-mantanku. tapi aku pernah sekali cemburu pada puisinya yang lebih banyak berisi kritikan. aku pernah sekali menanya: kamu ngga pengin ya membuat puisi tentang aku, aku juga pengin kaya mantan-mantan kamu, hehehe, lalu dia menjawab: barangkali nanti aku susah lupain kamu. ah aku tidak maksud kamu ngomong apa, dia menjawab: puisi itu abadi. lagi-lagi aku dibingungkan dengan ngomongnya dia. tiba-tiba dia mengambil kertas lalu menulis, ternyata dia sedang menulis puisi untuk aku, berikut puisinya; "duhai pacarku, walau kamu tidak ada di dalam puisi-puisiku, nama kamu tetap ada di ...